WARTAHOT – Zakir Naik akan mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada 3 April mendatang untuk menguatkan intelektual keluarga besar UMY dan berceramah tentang Islam rahmatan lil alamin, Islam agama perdamaian, kata Rektor Gunawan Budiyanto.
Gunawan menjelaskan, kunjungan Zakir sekaigus merupakan bagian dari rangkaian perhelatan Milad UMY ke-36. “Karenanya, mengundangya merupakan bagian dari wujud komitmen UMY sebagai kampus Unggul dan Islami,” katanyanya dalam sebuah pernyataan kepada wartawan.
Dikutip dari Wikipedia, Zakir Naik adalah seorang pembicara umum Muslim India, dan penulis hal-hal tentang Islam dan perbandingan agama. Secara profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery dari Maharashtra, tapi sejak 1991 dia telah menjadi seorang ulama yang terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama.
Dia menyatakan bahwa tujuannya ialah membangkitkan kembali dasar-dasar penting Islam yang kebanyakan remaja Muslim tidak menyadarinya atau sedikit memahaminya dalam konteks modernitas. Zakir juga mendirikan dan menjadi presiden Islamic Research Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India.
Menurut Gunawan, Zakir adalah sosok ilmuan yang religius. Selain mendalami sains Zakir juga sangat mendalami agama, bahkan hafal kitab-kitab agama lain disamping hafal Al Quran.
Dia menjelaskan, forum Zakir Naik dikemas dalam nuansa akademik dan hal ini berbeda dengan acara-acara Zakir Naik di tempat lain sebelumnya. “Harapanya kegiatan ini nanti akan dihadiri oleh banyak akademisi baik mahasiswa S1, S2, dan S3, untuk menambah wawasan akademik mereka,” jelas Gunawan.
Dalam jumpa pers juga disampaikan cara pendaftaran untuk mengikuti forum Zakir Naik tersebut. Wakil Ketua Panitia sekaligus Kepala Biro Humas dan Protokol UMY, Ratih Herningtyas, menjelaskan pendaftaran peserta hanya dilakukan secara online melalui http://dzn.umy.ac.id. “Hari ini (20/3) pukul 12.00 sudah bisa mendaftar,” paparnya.
Untuk mendaftar, menurut Ratih, data diri peserta harus disesuaikan dengan KTP dan mengikuti proses verifikasi yang ada. “Salah satunya verifikasinya adalah dengan menjawab pertanyaan tentang motivasi mengikuti kegiatan ini,” ungkap Ratih.
Pada Hari-H, Ratih melanjutkan, bersamaan dengan print out barcode hasil verifikasi, KTP peserta juga harus dibawa. Jika tidak dibawa, walau sudah memiliki barcode, tetap tidak diperbolehkan mengikuti acara itu,” katanya.
0 comments