WARTAHOT – Gubernur Provinsi Homs, Suriah, menyebut serangan peluru kendali Amerika Serikat atas perintah Presiden Donald Trump ke pangkalan udara Suriah bertujuan untuk menguntungkan ISIS dan kelompok-kelompok bersenjata antipemerintah.
“Kepemimpinan Suriah dan kebijakan Suriah tidak akan berubah,” kata Gubernur Homs Talal Barazi dalam wawancara telepon dengan televisi Suriah seperti dikutip Reuters. “Target ini bukan yang pertama dan saya tak percaya itu akan menjadi yang terakhir,” sambung dia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan militernya untuk melancarkan serangan peluru kendali ke sebuah pangkalan udara Suriah yang menjadi asal serangan senjata kimia maut diluncurkan. Trump menyebut aksinya ini untuk kepentingan keamanan nasional Amerika dalam melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Trump memerintahkan serangan rudal ini sehari setelah dia menuduh Assad ada di balik serangan senjata kimia pekan ini yang menewaskan paling sedikit 100 orang yang kebanyakan darinya anak-anak, di kota Khan Sheikhoun. Pemerintah Suriah membantah berada di belakang serangan itu.
“Kelompok-kelompok teroris bersenjata dan Daesh (ISIS) telah gagal membidik Tentara Arab Suriah dan posisi militer Rusia,” kata Barazi. Pemerintah Suriah menganggap semua kelompok bersenjata yang menentang rezim sebagai teroris.
Barazi melanjutkan, “Serangan AS yang membidik posisi militer di Suriah dan khususnya Homs adalah demi melayani tujuan terorisme di Suriah dan tujuan jangka panjang Israel.”
1 comment