WARTAHOT – Perhelatan SEA Games 2017 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, baru berjalan beberapa hari. Namun, sudah banyak kejadian-kejadian yang dianggap merugikan kontingen Indonesia.
Di sejumlah pertandingan, tim Indonesia merasa langkahnya dipersulit oleh tuan rumah melalui bantuan wasit. Hal ini sangat mencederai sportivitas di SEA Games.
Kejanggalan-kejanggalan yang dialami skuat Merah Putih membuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi angkat bicara. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu merasa ada upaya untuk menjegal langkah Indonesia.
“Olahraga mengajarkan kita banyak hal tentang makna menghargai kejujuran dan keadilan itulah kenapa lahir kata sportivitas yang menggambarkan makna kata olahraga itu sendiri,” kata Imam
Menpora yang menyaksikan langsung sejumlah pertandingan menilai ada unsur kesengajaan dari pengadil yang sangat merugikan Indonesia.
“Seharusnya Keputusan wasit harus diambil secara jujur dan tidak memihak. Seperti ada rekayasa untuk menghalangi langkah Indonesia. Apakah kemenangan harus diraih dengan cara seperti ini?,” tegas Menpora.
Kecurangan Malaysia terhadap Indonesia dimulai terbaliknya bendera Indonesia di buku panduan SEA Games 2017. Bendera Indonesia sejatinya merah putih, namun malah dipasang terbalik.
Kesalahan fatal ini membuat pemerintah Indonesia mengecam keras Negeri Jiran tersebut. Usai diprotes, Menpora Menteri Belia dan Sukan Malaysia Khairy Jamaluddin, meminta maaf atas kejadian memalukan tersebut.
Pemerintah Malaysia memutuskan untuk menarik buku panduan tersebut dan akan mencetak ulang buku itu serta membagikan kembali ke tamu undangan.
“Ini tidak disengaja tetapi sesuatu yang memang kesalahan kami, dan ini kesalahan yang besar hingga merusak image indonesia. Untuk itu saya telah memerintahkan supaya semua buku tak diedarkan lagi, dan akan dibuat cetakan baru dibuat untuk dibetulkan dan akan dikirim kembali ke tamu negara yang hadir di acara pembukaan,” kata Khairy.
Deretan kecurangan Malaysia ke Indonesia
Selain insiden bendera Indonesia terbalik, ada beberapa kecurangan Malaysia yang membuat tim Garuda dirugikan. Yang terbaru adalah mundurnya tim sepak takraw putri.
Tim sepak takraw putri Indonesia memilih untuk mundur ketika berhadapan dengan Malaysia di Stadium Tasik Titiwangsa, Kuala lumpur, Malaysia, Minggu (20/8/2017) malam.
Tim Indonesia merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit utama Muhammad Radi dari Singapura. Pemain Indonesia, Lena, dianggap melakukan kesalahan sebanyak delapan kali. Keputusan wasit pun membuat tim sepak takraw memutuskan walk out.
Pelatih kepala tim takraw putri Asry Syam sempat menghampiri wasit untuk melakukan protes, namun wasit menolak protes tim Indonesia. Asisten Pelatih Abdul Gani menyayangkan keputusan wasit tersebut.
Menpora yang menyaksikan pertandingan tersebut menyesalkan dengan beberapa keputusan wasit yang merugikan tim Indonesia. Bahkan Menpora ikut turun untuk menenangkan para pemain yang pada menangis.
Selain tim takraw, kejadian tidak mengenakkan juga dialami timnas Indonesia U-22. Pasukan pelatih Luis Milla itu kehabisan makanan di salah satu hotel Malaysia.
Setelah melaporkan ke pihak terkait, manajemen hotel langsung menyiapkan makanan untuk Evan Dimas dan kawan-kawan.
Bukan hanya itu saja, skuat Garuda Nusantara juga merasa dirugikan dengan keputusan wasit asal Malaysia, Nagor Amir bin Noor Mohamed. yang memberikan kartu kuning kepada Evan Dimas saat melawan Timor Leste.
Kartu kuning tersebut sangat aneh. Mengapa? Menjelang pertandingan berakhir, terjadi keributan kecil antara pemain Indonesia dan Timor Leste.
Ketika itu, Evan ditendang pemain Timor Leste hingga terjungkal. Keributan pun melibatkan semua pemain. Tanpa alasan jelas, wasit memberikan kartu kuning kepada Evan.
Hukuman itu pun membuat pemain Bhayangkara FC itu absen membela timnas kala bersua Vietnam, Selasa (22/8/2017).
7 comments