Pesan Haru, Pensiunan Jenderal Polri Kini jadi Petani

Wartahot.com, News – Roda kehidupan memang berputar, hal itu dialami Umar Septono. Ya, ia telah menjadi pensiun dari Polisi Republik Indonesia.

Saat masih aktif, Umar Septono memiliki kedudukan sebagai Analis Kebijakan Utama Itwasum Polri. Bahkan, ia perna menjabat Wakil Inspektur Pengawasan Umum Polri.

Kini, purna jenderal bintang dua ini memilih untuk menjadi seorang petani.
Hal itu diketahui lewat unggahan video di akun Instagram @herrywibowo63, Kamis (14/7).

Di usia lanjutnya, Irjen Umar mengisi masa pensiunnya dengan bertani. Begitupun dengan sahabatnya, Irjen Pol Widiyarso Herry Wibowo tengah menggeluti bisnis di masa pensiunnya.

Meski berbeda dengan Irjen umar, Widiyarso memilih membangun kedai bernama Mojopahit Coffee dan Andalan 88 di Jawa Tengah.

Dalam unggahan terse ut di akun@herrywibowo63, jenderal bintang dua ini mempertontonkan aksi temannya saat di sawah.

“Banyak orang yang telah meninggal tapi nama baiknya masih kekal dikenang orang, dan banyak orang yang masih hidup tapi seakan mereka orang yang tak berguna dan tak ubahnya mereka seperti sampah,” kata Herry dalam keterangan tertulis.

Dikutip dari beberapa sumber bahwa sebelum pensiun, Irjen Herry Wibowo menjabat sebagai Pati Lemdiklat Polri.

Dalam unggahan itu terselip kalimat yang menyentuh hati. Lantaran, Irjen (Purn) Umar Septono mengingatkan kembali masa dinasnya di Polri.

Bahkan memiliki salam hormat komando kepolisian. Menurutnya, semua kuasa itu hanya bersifat sementara di dunia saja.

“Hidup di dunia, panggung sandiwara, hanya sementara dan permainan. Dulu saya punya tongkat, pakainya begini (dijepit di ketiak), kayak gini. Dulu hormatnya begini,” kata Irjen Umar.

Irjen Umar mengaku setelah pensiun sudah bisa memiliki tongkat baru tapi berdinas di ladang. Bahkan, ia memberi sebuah nasihat yang begitu menyentuh hati disampaikannya. Jika memiliki amanat memegang komando, alangkah baiknya dilandaskan pada agama dan tak sombong.

“Sekarang, sudah pensiun, Tuhan menghendaki saya punya tongkat. Tapi mainnya begini (mencongkel tanah),” ujarnya sembari mencontohkan.

“Maka jangan sombong. Karena pangkat jabatan tongkat itu sementara, enggak ada artinya. Gunakan untuk menjaga agamamu dan melindungi yang lemah, oke. Terima kasih,” tandas Umar.