WARTAHOT – Jakarta, (Dilansir dari CNBC Indonesia) – Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menegaskan bakal ada sanksi bagi distributor maupun pelaku rantai pasok yang menaikkan harga gula di atas harga eceran tertinggi (HET). Persoalan gula sudah berkali-kali menjadi sorotan Presiden Jokowi.
Harga gula utamanya di pasar tradisional masih berada di kisaran Rp 17 ribu/Kg. Bahkan masih ada yang menyimpan di harga Rp 18 ribu/Kg. Padahal harga eceran tertinggi berada di Rp 12 ribu/Kg.
Ia mengklaim telah membentuk tim monitoring dengan Satgas Pangan untuk mengawasi jalannya proses distribusi, baik dari proses pelelangan, distributor hingga masyarakat. Hasilnya, ada penemuan pelanggaran yang terjadi, yakni ditemukan pelelangan harga yang lebih besar dari HET, yakni di harga Rp. 12.900/Kg. Sehingga menimbulkan harga ke distributor Rp 15.000, dan agen lebih dari Rp 15.000, dan ujungnya di pasaran sekitar Rp 17.000/kg. Karena penemuan itu, dia menghimbau agar produsen tidak melelang harga gula di atas HET.
Dalam konferensi pers di Kemendag Agus mengatakan, “Untuk itu saya juga telah mengimbau bagi produsen-produsen yang telah menerima penugasan khususnya rafinasi ke konsumsi ini langsung dilepas ke ritel modern, bekerja sama dengan distributornya. Dan juga agar mengakomodir pasar tradisional.”
Ia berharap agar harga gula bisa turun, apalagi memasuki bulan Ramadhan. Agus berpesan kepada produsen untuk memperirit ongkosnya, diantaranya memanfaatkan sarana-sarana seperti tol laut untuk mengurangi biaya dan menghindari distorsi pengiriman barang.
“Dan jangan ada oknum-oknum melakukan penjualan-penjualan yang tidak sehat. Dan saya tekankan agar segala yang melanggar ini, yang telah menjual atau memasarkan harga di atas HET ini akan ditindak tegas. Karena ini sudah bulan Puasa dan saya lihat harga produsen di bawah Rp 12.000 sudah di lepas, dan sampai ke konsumen kalau sampai Rp 17.000 ini bagi saya sudah kelihatan setelah ada penindakan ini,” jelas Agus.
Namun, jika kondisi serupa terulang, maka akan ada sanksi yang menanti. “Ada tindakan tegas. Karena ini sudah mengganggu situasi perdagangan pangan. Karena gula termasuk bahan pokok. Sekali tetap ada tindakan atau sanksi yang diberikan apabila pelanggaran itu tidak sesuai dengan hukum-hukum yang berlaku,” lanjutnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan stok sejumlah komoditas pangan domestik yang ternyata mengalami defisit di puluhan provinsi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Salah satunya yang sangat disoroti adalah stok gula, persoalan stok ini sangat menentukan harga di pasar.
Jokowi mengatakan, “Stok telur ayam defisit di 22 provinsi, stok untuk minyak goreng diperkirakan cukup untuk 34 provinsi tapi untuk stok gula pasir diperkirakan defisit di 30 provinsi dan bawang putih diperkirakan defisit di 31 provinsi.”
1 comment