Wartahot.com, News – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku terkejut saat mengetahui harga beras di Merauke Rp6.000 tapi sepi pembeli.
Jokowi ingin Pemerintah Daerah memantau barang apa yang harganya naik di daerah masing-masing, yang kemudian menyebabkan inflasi.
Oleh karena itu, Jokowi memberi instruksi Bupati, Walikota dan Gubernur betul-betul bekerjasama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP).
“Bisa saja beras, cabai, atau bawang merah. Dan dicek, TPIP cek daerah mana yang memiliki pasokan yang melimpah, disambungkan. Ini harus disambungkan, karena negara ini negara besar sekali, 514 kabupaten/kota dan 37 provinsi.,”
ungkap Jokowi dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 di Jakarta, Kamis(18/8/2022).
“Saya pernah ke Merauke, kepala daerahnya bilang, Pak, beras kita melimpah di sini, tapi engga ada yang beli. Harganya murah, cuma Rp6 ribu, Pak,” sambungnya.
Jokowi menghimbau kepada kepada daerah agar melakukan, pengecekan, dan kemudian data tersebut memang benar adanya.
Bahkan, Jokowi mempertanyakan mengapa daerah yang kekurangan beras tidak mengambil pasokan dari Merauke yang harganya masih murah. Hal itu dikarenakan ada pada masalah terletak pada sisi transportasi susah dan mahal.
“Kemarin saya sampaikan kepada Menteri Dalam Negeri, transportasi itu mestinya anggaran tak terduga bisa digunakan, untuk menutup biaya transportasi di barang-barang ya ada,” katanya.
“Dan, saya sudah perintahkan kepada Mendagri untuk mengeluarkan surat keputusan atau edaran yang menyatakan bahwa anggaran tidak terduga bisa digunakan untuk menyelesaikan inflasi di daerah. Gunakan untuk itu tadi, biaya transport, biaya distribusi,” paparnya.
1 comment