Wartahot.com, News – Fenomena alam akan terjadi di pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Matahari akan terbenam lebih lama mulai pekan ini hingga akhir bulan Januari 2022 mendatang.
Dilansir dari laman resmi LAPAN, bumi akan berotasi terhadap sumbunya dengan kemiringan 66,6 derajat bidang edar atau ekliptika.
“Secara bersamaan, Bumi juga mengelilingi Matahari dengan sumbu yang miring tersebut,” kata Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Andi Pangerang, dikutip dari situs LAPAN, Rabu, 26 Januari 2022.
Dengan fenomena miringnya sumbu rotasi Bumi saat mengelilingi Matahari dapat menyebabkan waktu terbit dan terbenamnya Matahari bervariasi selama satu tahun, baik itu lebih cepat maupun lebih lambat.
Hal ini dikarenakan deklinasi Matahari semakin positif (menjauhi deklinasi minimum saat solstis dan mendekati ekuinoks) dan Bumi meningkatkan titik terdekat dari Matahari atau perihelion.
“Selain itu, Matahari akan terbenam semakin akhir bagi pengamat di belahan Bumi selatan jika menggunakan waktu sejati. Dua kombinasi ini, perata waktu dan waktu terbenam Matahari akan menyebabkan Matahari terbenam lebih lambat di Bumi belahan selatan seperti Jawa, Bali dan Nusa Tenggara,” jelasnya
Peneliti LAPAN Andi Pangerang menegaskan bahwa ini fenomena alam biasa yang terjadi setiap tahunnya jadi tidak perlu panik. Fenomena ini dapat terjadi setiap tahun dengan waktu terbenam Matahari dan tanggal yang kurang lebih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
2 comments