Enam Pelaku Teror Tewas di Tuban

WARTAHOT – Mabes Polri membeberkan barang bukti milik pelaku aksi teror penembakan terhadap anggota Sat Lantas Res Tuban, Jawa Timur Jumat (8/4) pukul 09.00 WIB kemarin yang bermotif balas dendam.

“Senjata api enggak tanggung-tanggung ada enam senjata apinya. Ada pisau juga banyak sekali, jadi ini (keenamnya) diduga senjata api rakitan. Kalau peluru ada yang kaliber 22mm, lalu 5,56mm,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri Senin (10/4).

Senjata ini patut diduga produk rakitan lokal yang berbeda dari senjata yang dibeli di Filipina yang pabrikan.

“Kita sudah ungkap beberapa kali (senjata rakitan) seperti di Cipacing (Jabar) dan Lampung. Ini kan model begini di tahun sebelumnya beberapa kali kita ungkap,” sambung Boy.

Bahkan, masih kata Boy, ada yang kreatif dan mengubah kaliber senjata itu dengan memakai peluru milik M16. Perajin senjata rakitan lokal itulah yang dimanfaatkan oleh grup seperti ini.

“Diantara mereka juga ada yang punya kemampuan (merakit senjata) dan dengan keinginan mereka mencari alat, sarana yang bisa bantu mereka. Makanya kesatuan kewilayahan aktif merazia pabrik rakitan senjata karena ini membahayakan,” tambah Boy.

Senjata itu, masih kata Boy, sempat ditembakkan pada Aiptu Yudi dan Aiptu Tatak. Meski mereka tidak meninggal dunia namun satu anak pelurunya ternyata setelah diperiksa nyangkut di kopel atau ikat pinggang besar salah satu polisi itu.

Seperti diberitakan penembakan yang terjadi di sekitar wilayah Jenu (dekat PLTU), Tuban itu dilakukan dari dalam mobil Daihatsu Terios warna putih H 9037 BZ. Ini adalah buntut penangkapan pimpinan Jamaah Ansar Daulah (JAD) Zainal Anshori.

Zainal ditangkap di Lamongan, Jawa Timur, bersama dengan 2 orang lainnya karena terlibat serangkaian plot teror.

Mulai dari pembelian lima senjata api yang sebagian digunakan untuk aksi bom Thamrin pada 2016 dan rencana penyerangan Polsek Brondong, Lamongan.

Penembakan terhadap Pos Lantas Res Tuban yang berada di Jalan Raya Tuban-Semarang juga merupakan perintah dari Zainal apabila dirinya ditangkap maka anak buahnya wajib balas dendam.

Beruntung penembakan tidak mengenai anggota lantas bernama Aiptu Yudi dan Aiptu Tatag yang mendatangi mobil tersebut saat penumpang yang berada di bangku penumpang depan kiri dan penumpang dari bangku tengah melakukan penembakan sebanyak empat kali kearah anggota tersebut.

Sebelum tewas ditembak polisi enam pelaku itu sempat melarikan diri ke arah timur dengan kecepatan tinggi. Hingga anggota Lantas itu menghubungi (via HT) kepada Aiptu Irawan, Aiptu Sulkan dan Bripka Budi yang saat itu sedang ngepos di Pos depan Mapolsek Jenu atau arah yang dilalui mobil pelaku.

Setelah dilakukan penghadangan depan Mapolsek Jenu, karena mengetahui sudah diadang, mobil pelaku kemudian memutar balik di SPBU Jenu kembali ke arah barat dan kemudian dikejar oleh anggota Polsek.

Pada saat dilakukan pengejaran, para pelaku kemudian melakukan penembakan terhadap mobil anggota Polsek yang melakukan pengejaran.

Kemudian mobil pelaku berhenti di depan gudang fluid system “Andalan” di Jalan Raya Dusun Bogang, Desa Beji, Kecamatan Jenu, Tuban. Para pelaku yang berjumlah enam orang kemudian keluar dari mobil dan berlari kearah selatan menuju kawasan persawahan dan selanjutnya dilakukan penyisiran oleh anggota Polres Tuban.

Pada saat dilakukan penyisiran terdengar suara letusan dari area itu dan kemudian terjadi kontak tembak dengan anggota Brimob dan kemudian enam pelaku meninggal dunia dalam operasi penindakan tersebut.

Dari identifikasi kartu identitas milik terduga teroris yang tewas adalah

1.Nama : Adi Handoko
Alamat: Kec.Tersono, Kab. Batang

2. Nama : Satria Aditama
Alamat : Kec. Ngaliyan – Semarang

3. Nama :Yudhistira Rostriprayogi
Alamat: Kec. Gemuh, Kab. Kendal

4. Nama : Endar Prasetyo.
Alamat: Kec.Tersono, Kab. Batang

Untuk dua pelaku lain yang meninggal belum dapat teridentikasi.