Wartahot.com, News – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) turut mempertimbangkan ilmiah terkait penentuan awal bulan Ramadan. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasil hilal hasil perhitungan (hisab) dan melakukan observasi (rukyat).
Pengamatan BMKG, hilal pada tanggal 1 April 2022 terbilang masih cukup rendah. Sehingga hilal akan sulit teramati.
Dikutip dari akun resmi @infobmkg, data hisab hilal saat matahari terbenam pada Jumat, 1 April 2022 yakni:
1. Tinggi hilal 1,12 derajat di Jayapura, Papua sampai 2,19 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat.
2. Elongasi 2,87 derajat di Merauke, Papua sampai 3,46 derajat di Sabang, Aceh.
3. Sedangkan, umur bulan 2,31 jam di Merauke, Papua sampai 5,39 jam di Sabang, Aceh.
4. Lag 6,44 menit di Jayapura, Papua sampai 11,33 menit di Tua Pejat, Sumatera Barat.
5. Fraksi Illuminasi bulan 0,06 persen di Merauke, Papua sampai 0,09 persen di Sabang, Aceh.
“Ketinggian hilal pada tanggal 1 April terbilang masih rendah sehingga akan sulit teramati,” tulis akun @infobmkg dalam keterangan unggahan, Selasa (29/3/2022).
Namun, BMKG tetap memberikan penetapan awal puasa seluruhnya kepada stakeholder. Diketahui, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Adib sebelumnya juga, mengatakan pihaknya akan menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Ramadan 1443H pada Jumat 1 April 2022 sore.
“Pokoknya tanggal 1 (April 2022) kita tunggu hasil sidang isbat saja,” tulis akun BMKG.
4 comments