Anies Baswedan Sebut Warga Tak Vaksin Dominasi Angka Kematian

Wartahot.com, News – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menghimbau kepada seluruh masyarakat agar mengikuti vaksinasi covid 19. Hal itu untuk mempersempit atau menghindari dampak terburuk akibat terinfeksi covid 19 yakni kematian.

Sejak beberapa hari terakhir, angka kematian khususnya di DKI Jakarta terus meningkat hal itu disebabkan beberapa faktor antara lain faktor vaksinasi dan kekebalan warga Jakarta yang sudah jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

“Kebanyakan kasus kematian masih didominasi oleh warga yang belum mendapatkan vaksin lengkap,” ujar Anies Baswedan dikutip dari akun instagram pribadinya.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) ini menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 yang digencarkan pemerintah menjadi sangat penting untuk dilakukan oleh masyarakat. Makanya, vaksin bisa menjadi salah satu proteksi diri dalam wabah Covid-19 yang kian melonjak belakangan ini.

“Oleh karena itu, bagi semuanya saya ingin mengingatkan kembali untuk mari kita menuntaskan vaksinasi, juga mengejar booster bila sudah mendapatkan tiket untuk vaksinasi dosis ketiga di aplikasi PeduliLindungi dan juga bisa booking lewat aplikasi Jaki atau langsung datang ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Angka kematian mengikuti tren gelombang kedua covid 19. Anies mengatakan bahwa puncak gelombang ke dua yang lalu, angka kematian positif covid mencapai 200-an sehari, saat ini angka kematian covid dalam kisaran 30 per hari.

“Walaupun angka kematian ini jauh lebih rendah dibandingkan saat gelombang delta, tapi kita semua sadar satu kematian saja akibat covid-19 tetap terlalu banyak dan harus dicegah sekuat tenaga,” tuturnya.

Selanjutnya, Anies mengatakan bahwa angka kematian yang lebih rendah kali ini disatu sisi bisa membuat lebih tenang dan tidak perlu panik karena akan mengalami keadaan seperti di gelombang delta kemarin. Tapi disisi lain, ia meminta agar jangan sampai membuat terlena, apalagi menyepelekan keadaan.

“Walaupun fatality rate lebih rendah, tapi bila jumlah kasusnya berlipat lebih banyak, maka jumlah kematian absolut tetap bisa tinggi seperti gelombang kedua. Ini yang harus kita cegah sama-sama,” pungkas Anies Baswedan.